Oleh : Mansur Marsuki
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Cabang Sidrap
Tanggal
28 bulan Oktober 2012 bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah
Pemuda,
hari yang diyakini sebagai hari yang sangat bersejarah buat para generasi muda
sekarang.
karena
ada banyak makna yang terkandung dalam peristiwa itu. Dari peristiwa ini
pulalah
kemudian diresmikan sebagai hari lahirnya bahasa Indonesia, dan peristiwa
ini
pulalah lahirnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Bangsa
yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai sejarah bangsanya.
Maka
dalam memperingati peristiwa penting ini sudah sepatutnyalah kita mengingat
dan
menghargai jasa-jasa pahlawan kita dalam mencetuskan hari Sumpah Pemuda sebagai
suatu semangat nasionalisme kita sebagai pemuda.
Dan
semangat itulah yang saat ini diharapkan sebagai suatu spirit pemuda Indonesia
sebagai generasi penerus bangsa yang tentunya yang memegan tombak estapek
kepemimpinan Bangsa ini.
Selayaknya
kita tahu, di era globlalisasi ini pemuda Indonesia dihadapkan pada
kerasnya
arus perputaran informasi dan kemajuan teknologi. Yang mana arus
informasi
yang tak terbendung ini dapat menggerus dan atau melunturkan akar
dari
kebudayaan suatu bangsa. Maka manakala bangsa Indonesia dihadapkan pada
kenyataan
ini, ketakutan yang terbesar adalah pemuda Indonesia itu sendiri lebih
senang
dengan sejarah bengsa lain dibanding dengan sejarah bangsanya sendiri.
Sehingga
semangat yang dapat ditanamkan melalui sejarah nasional itu tidak lagi
mampan
untuk ditanamkan pada pemuda Indonesia.
Ada
banyak reaksi yang timbul tiap kali kita di hadapkan pada sesuatu hal yang
dikaitkan
dengan sejarah. Ada yang menyangsikan akan nilai-nilai sejarah itu, ada
yang
menggugatnya, dan ada yang bersemangat dalam rangka memeringati dan
menghayati
maknanya.
Nilai
historis yang terkandung dalam sejarah sumpah pemuda adalah bahwasanya
melalui
deklarasi sumpah ini secarara sadar pemuda Indonesia pada masa itu telah
menyadari
betapa pentingnya nilai persatuan dan kesatuan.
Banyak
wacana yang menyatakan atau secara kasar menyalahkan pemuda
Indonesia
yang dinilai tidak lagi mampu menghargai nilai-nilai sejarah dan arti
pentingnya
sumpah pemuda. Mereka menyalahkan seakan mereka telah benar
dalam
memahami arti dan sejarah sumpah pemuda itu sendiri. Sekarang yang jadi
pertanyaan
dari ketidak mengertian pemuda Indonesia akan nilai-nilai historis yang
ada
di negarnya adalah bagaimana peran sang orang tua atau orang-orang yang
dia
anggap memahami nilai-nilai sejarah itu sendiri menanamkan pemahaman tiu
pada
generasi mudanya. Sehinggaa harapan-harapan yang mereka sematkan pada
generasi
muda bukanlah harapan kosong yang tanpa pengetahuan. Pemuda
Indonesia
tidak lagi menjadi bulan-bulanan tuduhan yang dianggap tidak nasionalis,
atau
tidak patriotis.
Memang
benar pemuda Indonesia saat ini telah termasuki arus informasi yang tak
terbendung
dari belahan dunia manapun, hal ini lantas tidak menjadikan pemuda
Indonesia
sepenuhnya lupa akan bangsanya. Tetapi justru hal inilah yang mampu
membuka
mata mereka akan kurang bersihnya pemerintahan saat ini, sehingga
mereka
pantas mendapatkan gelar agen of
change daya pikir kritis inilah yang
perlahan
mampu membawa bangsa Indonesia menuju era reformasi.
Tidak
hanya sebatas itu, banyak pemuda Indonesia yang tidak lupa terhadap hari
sakti
ini. Seperti teman-teman yang berada di daratan benua Eropa yang
beramai-ramai
memeringati hari sumpah pemuda ini. Jadi melihat fenomena yang
terjadi
di Indonesia,dimana ada segolongan pemuda yang tidak mengerti atau tidak
menghayati
nilai-nilai hari sumpah pemuda, dan masih banyak pula pemuda
Indonesia
yang masih menghargai dan menghayati nilai-nilai yang terkandung
dalam
hari dan sejarah sumpah pemuda ini, maka kita dapat melihatnya sebagai
gejala
dari proses globalisasi. Dimana globalisasi ini membawa dampak baik dan
buruk
sebatas bagaimana cara pemuda Indonesia menangkap dan memanfaatkan
adanya
kebebasan dan kemudahan dalam mengakses informasi di era gllobalisasi
ini.
Sehingga kesalahan yang dituduhkan kepada pemuda Indonesia yang dianggap
kurang
menghargai dan memahami nilai-nilai dari sumpah pemuda bisa kita koreksi
bersama.
Dimana peran orang tua sebagai pendidikpun perlu dipertanyakan
tanggung
jawabnya, sehingga kesalahan ini tidak selalu dan hanya ditujukan pada
generasi
mudanya, melainkan kesalahan bersama yang harus diperbaiki. Dan sudah
seharusnyalah
kesenjangan antara kaum muda dan kaum yang lebih tua
dihapuskan.
Karena hal-hal kecil seperti inilah yang membawa dampak besar bagi
kelangsungan
bangsa Indonesia. kenapa kesenjangan antara kaum muda dan kaum
yang
lebih tua ini dapat menimbulkan dampak yang besar bagi kelangsungan
bangsa
Indonesia? jawabanya adalah karena kaum muda adalah generasi penerus
bangsa.
Jika terdapat kesenjangan diantara kaum yang lebih tua dengan kaum
dapat
dipastikan tidak berjalan dengan baik diantara kaum muda dan kaum yang lebih
tua itu.
Dalam
memeringati hari sumpah pemuda ini, hendaklah segenap lapisan bangsa
Indonesia
sadar akan pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam hari sumpah
pemuda.
Dimana hari sumpah pemuda telah mampu menghantarakn kesenjangan
berbagai
suku di Indonesia, kenapa sumpah pemuda dinodai dengan timbulnya
kesenjangan
diantara kaum muda dan kaum yang lebih tua. Jika terdapat
komunikasi
yang baik diantara golongan, Indonesia yang bersatu dapat
berkembanng
dengan pesat untuk menyamakn kedudukanya didalam liga
internasional,
dan Indonesia akan dapat diakui dan disegani oleh negara lain. Tidak
ada
lagi yang namanya klaim-klaim atas daya kreatifitas bangsa Indonesia yang
sudah
ada sejak dahulu. Jika Indonesia mampu mempertahankan kesatuan dan
persatuan
diantaara suku, adat, budaya, dan golongan, maka makmurlah
Indonesia,
karena ia pasti akan kuat dalam menghadapi dahsyatnya gelombang dan
arus
globalisasi.
PERHATIAN : JIKA TERDAPAT LINK MUATURUN YANG GAGAL BERFUNGSI ATAU TERDAPAT MASALAH UNTUK MUATURUN MP3,KOMEN-KOMEN,SERTA CADANGAN-CADANGAN LAIN SILA NYATAKAN DALAM KOTAK KOMEN YANG TERDAPAT PADA SETIAP POST. KOTAK KOMEN TIDAK DIPAPARKAN PADA LAMAN UTAMA. KERJASAMA ANDA AMATLAH DIHARGAI.